E-Business
(Electronic busines) merupakan suatu istilah yang digunakan untuk memberi
nama pada kegiatan bisnis yang dilakukan melalui Internet. Kegiatan bisnis yang
dilakukan secara online itu meliputi pemasaran, promosi, public relations,
transaksi, pembayaran, dan penjadwalan pengiriman uang.
E-Business
nampaknya akan menjadi model bisnis masa depan karena dapat dikembangkan hanya
melalui sebuah rumah yang kecil dan sederhana. Sementara itu pola e-Business
terus berkembang dengan terciptanya protokol baru seperti Wireless Application
Protocol (WAP) yang memungkinkan akses Internet melalui media komunikasi ponsel
sehingga lahirlah istilah mobile Business atau m-Business.
Sistem
e-Business kurang menarik bila tidak mampu berinteraksi dengan pengaksesnya
sehingga muncul sistem e-Business yang interaktif berbasis multimedia yang
disebut dengan interactive business atau i-Business. Dalam i-Business pengakses
sistem seakan-akan berdialog dengan sistem e-Business melalui pesan maupun kotak-kotak
dialog yang dibangun dalam sistem tersebut.
Untuk
membangun e-Business yang handal, maka dibutuhkan sistem informasi yang mampu
menampung dan mengolah data transaksi serta menghasilkan informasi yang tepat
dan akurat setiap saat.
Sistem
informasi merupakan faktor yang mendasar yang harus dikuasai oleh para
pengelola sistem e-Business untuk bertahan dan sukses, karena transaksi dalam
bisnis berbasis Internet ini berupa pertukaran data dan informasi antara
penjual dan pembeli. Pembeli akan memberikan informasi tentang jenis produk
yang akan dikonsumsi, jumlah dan nomor kartu kreditnya sedang penjual akan
menginformasikan validitas transaksi dan informasi penting lainnya.
TANTANGAN PEMBANGUNAN
SISTEM E-BUSINESS
Ada sejumlah tantangan yang harus
dihadapi oleh para pengelola perusahaan yaitu :
1. Tantangan strategi bisnis
Ketangguhan sistem informasi
e-Business terletak pada bagaimana perusahaan merumuskan dan menuangkan
strategi bisnisnya yang handal dalam sistem tersebut misalnya strategi harga,
strategi produk, strategi teknologi dan
sebagainya.
2. Tantangan globalisasi
Perusahaan-perusahaan lokal yang
ingin berlaga di pasar global harus memahami seluk beluk bisnis dalam
lingkungan ekonomi global. Lingkup pasar berubah menjadi lebih luas. Perbedaan
platform seperti bahasa, budaya, politik, harga, perilaku konsumen, kebijakan
pemerintah dan sebagainya dapat menjadi masalah dan ancaman kerugian.
3. Tantangan arsitektur informasi
Keputusan perusahaan untuk
mengembangkan sebuah arsitektur informasi yang baru guna mendukung tujuan
bisnisnya.
4. Tantangan investasi
Perusahaan harus mampu merumuskan visi dan anggaran
untuk berinvestasi teknologi informasi dengan skala yang luas. Hal ini sangat
kompleks dan membutuhkan perhatian yang serius.
5. Tantangan kemampuan untuk merespon
dan mengontrol
Perusahaan tertantang untuk
merancang sistem-sistem yang mudah dipahami dan dikontrol agar sistem informasi
yang dibentuk mampu memberikan respon yang cepat dan tepat
6. Tantangan operasional
Kemampuan suatu perusahaan untuk
memelihara informasi yang disajikan dalam situs web. Perusahaan juga dihadapkan
pada persoalan keamanan data yang di-share dalam jaringan global tersebut
karena banyak hacker dan cracker yang berlalu lalang.
7. Tantangan komunikasi
Kemampuan untuk mengkomunikasikan
rencana induk pengembangan sistem kepada sumber daya manusia agar mereka dapat
memahami, menerima dan mau menggunakan secara optimal.
Contoh e-business di indonesia:
- bhineka.com , dan sebagainya
Referensi :
- E-business,
dalam http://id.wikipedia.org/wiki/E-business
yang diakses pada 11 januari 2014.
- Perbedaan antara e-commerce dengan e-businnes , dalam http://www.blog.jtc-indonesia.com/2010/05/perbedaan-antara-e-commerce-dengan-e.html yang diakses pada 11 januari 2014.
- Perbedaan antara e-commerce dengan e-businnes , dalam http://www.blog.jtc-indonesia.com/2010/05/perbedaan-antara-e-commerce-dengan-e.html yang diakses pada 11 januari 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar